Minggu, 23 Desember 2012

Tank Tempur Medium Buatan PT PINDAD INDONESIA

Untuk kali pertama, PT Pindad akan mengembangkan Tank Tempur Medium (Medium Battle Tank). Seperti yang diungkapkan oleh PT Pindad beberapa bulan lalu, tank medium yang akan dibuat ini dipastikan bukan hasil tiru dari Tank Tempur Medium Marder buatan Jerman yang akan dipesan oleh Indonesia.
Sekarang hal ini kembali ditegaskan Hery Mochtady, Kepala Divisi Kendaraan Khusus Pindad di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini dengan mengatakan: "Kami tidak akan meniru dari mana. Pengembangan Tank Tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI. Sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal. Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI."

Sejauh ini, lanjut Hery, tahapan yang telah dilalui untuk pembuatan Tank Tempur Medium ini telah sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain inilah kavaleri TNI dilibatkan meski tidak sampai ke tahap lebih jauh. "Target kami pada 2014 sudah jadi prototipe. Setelah prototipe jadi, kami mulai produksi," jelasnya.

Sementara itu, PT Pindad tidak keberatan mengikuti perintah Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk melepas anak dan cucu usaha yang produksinya tidak sejalan dengan bisnis inti induk perusahaan. Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono mengatakan, melepas anak usaha dan cucu Pindad tidak akan membuat keuntungan perusahaan berubah secara drastis.

"Kalau pemerintah mengatakan begitu (menjual anak usaha dan cucu Pindad, Red), ya kami ikut ketentuan pemerintah saja. Saya yakin, kinerja Pindad akan tetap berjalan baik. Dengan melepas anak usaha maupun cucu usaha tidak serta merta membuat Pindad jomplang," ungkap Adik di Jakarta akhir pekan kemarin.
Pengembangannya akan dilakukan sendiri oleh PT Pindad, tanpa proses kerjasama maupun alih teknologi (ToT) dengan negara lain
Perintah yang ditetapkan pemerintah tersebut, lanjut Adik, akan segera dilaksanakan Pindad dengan lebih fokus pada bisnis di bidang kemiliteran. Apalagi bisnis di luar militer, hanya sedikit nilai sahamnya. Menurutnya, penciptaan usaha di luar bisnis militer sebenarnya hanya sebagai upaya memeroleh pemasukan yang lebih besar.

"Rumah sakit, itu paling nilainya hanya 30 miliar atau 1,5 persen dari total penjualan Pindad. Begitu pun bahan peledak yang hanya bernilai 60 miliar atau 3 persen dari total penjualan Pindad. Waktu itu, kami melihat ada peluang usaha dan menghasilkan uang, tapi kalau ternyata diatur untuk lepas, ya kami akan lepas saja," ujarnya.
Kembali ke rencana pembuatan Tank Tempur Medium, PT Pindad menegaskan bahwa meskipun rencana pembuatan tank jenis ini belum pernah dilakukan, namun pengembangannya akan dilakukan sendiri oleh PT Pindad, tanpa proses kerjasama maupun alih teknologi (ToT) dengan negara lain.
Sumber: JPNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar